Tempat Tidur Bersih Untuk Tidur lebih Nyaman

Kebanyakan orang menganggap dengan rajin mengganti sepray sudah cukup menghalau berbagai kuman dan bakteri di kasur.
Padahal teekadang yang jadi masalah adalah kasur itu sendiri, bukan sepraynya.
Kasur yang sudah lama ga dibersihkan bisa berubah menjadi tempat kembang biak favorit mahkluk seperti kuman dan bakteri. Ini diakibatkan lembab yang disebabkan berbagai jenis cairan seperti keringat, noda dari makanan, atau rembesan sisa air dari handuk yang diletakkan di atas kasur, hal-hal tersebutlah yang membuat kuman dan bakteri atau bahkan jamur tumbuh subur di kasur. 

Ini tips tips mudah untuk membersihkan tempat tidur

1. Rajin mengganti sepray, minimal 2 pekan sekali.

2. Mencuci dan Menjemur Bantal
Bantal ini paling krusial di antara semua, karena tempat kepala berbaring, yang mana ketombe, iler, keringat, nempel semua, membuat kuman dan bakteri tumbuh subur, terkadang menjadi penyebab jerawat.
Mencucinya cukup sebulan sekali. Dan menjemurnya minimal 2 pekan sekali, terasa sekali, bantal yang sudah di jemur kering dan mengembang, di banding bantal yang ga di jemur, lembab dan berat.

image

3. Membersihkan Kasur
Jika kasur kapuk atau busa, di sarankan di jemur, dan sesekali di pukul pukulkan sapu lidi.
Kalau spring bed agak susah jika di jemur, cukup di vacum cleaner.
Vacuum cleaner mampu mengangkat debu, sel-sel kulit mati, dan partikel-partikel kecil lainnya yang menempel di seluruh permukaan kasur.
Lakukan hal ini setidaknya dua minggu sekali. Atau  sebulan sekali juga tidak masalah.

image

Jangan lupa, bagian belakangnya juga di vacum, terkadang penyebab bersin bersin dari sini

image

4. Sesekali posisi tempat tidur di ubah ubah, dan di bersihkan kolongnya.

image

Before

image

After

5. Memasang sepray dan menata bantal sesuai selera.
Misalnya sesuai warna kesukaan atau cara menata bantal yang di variasi

image

Atau

image

6. Agar lebih rapi dan tidak berdebu, kepala ranjang di lapisi kain, supaya lebih mudah membersihkannya.

image

Before

image

After

7. Membersihkan tempat tidur
Sebagaimana yang di ajarkan Rosulullah solallaahu alaihi wasallam
Membersihkan tempat tidur sebelum tidur adalah salah satu bagian dari sunnah maka bersihkanlah tempat tidur menggunakan kain yang bersih dengan cara mengibaskan pada tempat tidur sembari mengucapkan ‘bismillah’ seperti dijelaskan dalam hadist Rasulullah Solallaahu alaihi wasallam :“Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.”
(Hadist Riwayat Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050).

Sekian tips mudah agar tempat tempat tidur nyaman

Posted from WordPress for Android

Cerita Anak Ma’had #part3

image

Sebelumnya di part 1, ana membahas bagaimana kehidupan anak pesantren. Di part 2, ana menceritakan 5 hal yang jarang terjadi kecuali di pesantren, laki laki spesies langka, jatah waktu mandi, makan berjama’ah, tidur berjama’ah, dan aturan di telefon.
Di part 3 ini ana mau melanjutkan cerita sebelumnya..

6. Pelelangan

image

Contoh barang di lelang

Jangan salah, di pesantrenku dulu juga kami mengenal istilah pelelangan. Tapi lucunya, kami tidak perlu menawar harga permintaan, karena sudah ditetapkan semua barang harganya 500. Lebih lucunya lagi, kami sendiri yang membeli barang barang kami, terkecuali jika tidak mau, boleh di beli orang lain, dan uangnya masuk ke kas asrama.
Yup, pelelangan di ma’had kami sangat unik.
Kenapa demikian ?
Di ma’had kami dulu, ada peraturan, setiap barang yang tercecer bukan pada tempatnya, oleh petugas kebersihan di kumpul di suatu ruangan dan ketika hari jum’at akan dilelang, otomatis yang merasa kehilangan barang sudah tahu, kalau barangnya di lelang. Dan caranya agar kembali, mesti di beli dengan harga 500, haks haks.
Bukan hanya barang tercecer saja yang di lelang, pakaian yang kelamaan di rendam dan lewat dari jam mencuci pun di lelang, bayangkan saja, 1 ember isi berapa pakaian, dan kalau merendamnya hari senin, batu bisa di ambil hari jum’at –tak sanggup membayangkan rasanya.

7. Tim Kebersihan dan Tim Amar ma’ruf Nahi Mungkar

image

Gambar hanya contoh :p

Ke dua tim ini sempat berlaku beberapa bulan pada zaman Ustadzah Adzimah hafidzohallah.
Tim kebersihan, bertugas, selalu mengecek kebersihan asrama dan piket piket, seperti melelang barang barang yang tercecer, sampai mencatat orang orang yang buang sampah bukan pada tempatnya, untuk di berikan sanksi. Dan jika petugas kebersihan sendiri yang melanggar, maka sanksi lebih berat.
Adapun Tim Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, bertugas mengawasi penghuni asrama, dan diam diam mencatat pelanggaran dengan waktu kejadian. Pelanggaran pelanggaran seperti bertengkar, berkata kata tidak baik, sampai yang “bersuara tinggi”.
Point terakhir paling sulit, secara seasrama hampir semua bersuara tinggi walau bicara biasa, harus di biasakan bersuara kalem dan rendah sebagaimana mestinya wanita haks haks. Dan parahnya, yang dipilih menjadi anggota Tim Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, justru di sengaja orang orang dengan suara tertinggi dan paling gampang reflek berteriak ketika terjadi sesuatu hatta mati lampu, heuheuheu.
Dan jika anggota Tim Amar Ma’ruf Nahi Mungkar yang melakukan pelanggaran, maka sanksinya lebih berat.

8. Aturan Jajan

image

Menara, swalayan langganan dekat asrama di Bantul

Dulu sebelum masuk pesantren, ummi terutama, khawatir jika tidak terkontrol jajannya.
Alhamdulillah ternyata di pesantren, masalah ini agak ketat.
Seperti jajanan ber msg seperti pilus, snack ringan, dan mie, hanya boleh sepekan sekali, di hari jum’at.
Dan perhati pun di batasi jajannya, ana ga tahu sekarang berapa batasannya, dulu ana dapat hanya boleh dua ribu perhari, dan sisa uangnya di simpan ustadzah tanpa di tahu jumlahnya.
Jika jajan biskuit seharga enam ribu misalnya, berarti ga boleh jajan selama 3 hari.
Ini agar tidak terjadi kesenjangan sosial, karena kaya miskin semua rata.
Secara tidak langsung juga kita menabung tanpa tahu jumlahnya, karena di rahasiakan, jadi suprise tersendiri waktu mau pulang di kembalikan uangnya hoho.

9. Aturan ketika Tidur

image

Jika di part 2 ana bercerita tentang bagaimana tidur berjama’ah, di sini ana bercerita aturan ketika akan tidur.
Pertama, cuci muka, sikat gigi, dan berwudhu *yang ini sih, sudah seperti kewajiban.
Kemudian, tidur di jam 21.00, kalau belum bisa tidur, boleh membaca tanpa bersuara. Jika ada yang bersuara, sanksinya berdiri samoai jam 23.00 sambil muroja’ah hafalan.
Dan, wajib menggunakan sirwal dalaman ketika tidur, yup, kita tidak tahu, ketika malam, mengeluarkan jurus apa saja pas lagi tidur. Khawatir tersingkap auratnya dan jika kebetulan ada teman yang duluan bangun, bahaya, hayaa’.

Dicukupkan sampai di sini cuap cuap tentang anak ma’had, jika berkesempatan ana mau bercerita tentang penyakit penyakit anak pesantren pada umumnya.

Posted from WordPress for Android

Kado Pernikahan Untukmu

Kabar bahagia itu datang dari mu, teman.

Bagaimana rasa telah menjadi seorang istri? (Apakah aku terlalu cepat
menanyakan hal itu?)

Bagaimana rasanya mendengar suara lantang dari pujaan hati saat ia mengucapkan ijab qabul? (Hanya ingin tahu. Terlebih lagi aku sangat penasaran).

Maaf teman bila kado ini terlalu sederhana.
Hanya berupa tulisan, oh tidak, ini hanya coretan bahagia dariku untukmu.

Tak mengapa, kan?

image

Ku pikir, bahagia mu ini tak bisa dibeli oleh uang terlebih barang-barang mewah.

Abadikan kebahagiaanmu dan ku pikir tulisan ini mampu mengabadikan rasa bahagiaku mendengar kabar baik darimu.

Kau hebat teman, dua gelar kau dapatkan tahun ini. Gelar sarjanamu dan gelarmu menjadi istri. ”Ahh kamu, bikin iri saja”.

Ku ucapkan selamat, kau telah memasuki satu lingkungan baru.
Lingkungan yang akan menuntut mu untuk menjadi istri terbaik.
Terlebih untuk menjadi istri shalehah.
Teman, maukah kau kubisiki sesuatu untukmu? Kemarilah. Mendekatlah. Dan dengarkan baik-baik.
Aku bukan seorang yang tahu banyak hal.
Aku sama seperti dirimu.
Dan bisa jadi yang akan aku sampaikan ini telah kau ketahui.
Temanku, kau meninggalkan kedua orangtuamu, untuk orang asing itu.
Kau lebih memilih untuk menghabiskan hidup bersama orang asing itu, daripada dengan kedua orangtuamu.
Kau akan lebih mencintai orang asing itu, daripada kedua orangtuamu.
Kau akan mematuhi segala perkataan (baik) orang asing itu, dibanding kedua orangtuamu sendiri.
Kau akan menjadikan orang asing itu adalah seseorang yang sangat spesial di hatimu melebihi kedua orangtua.
Kau meninggalkan lingkungan tempat kau dibesarkan, pergi bersama dengan orang asing itu untuk memasuki lingkungan baru.
Dan kepada orang asing itulah, Surga dan Nerakamu. Bukan lagi kepada kedua orangtuamu.
Benar teman, orang asing itu adalah Suami mu.

Suamimu,
Perlakukanlah ia secara baik-baik.
Selagi perkataannya itu adalah baik untuk agamamu, patuhilah.
Berhiaslah, berdandanlah yang terbaik dihadapannya.
Kalau perlu, jangan sampai bau busuk dirimu tercium olehnya.
Jangan tampakkan kegembiraan didepannya
selagi ia bersedih.
Jangan pula tampakkan kesedihan dihadapannya selagi ia
bahagia.
Tersenyumlah menyambut kedatangannya saat ia pulang dan sekalah peluh lelahnya.
Suaramu, jangan sesekali lebih tinggi dari suaranya.
Kau jagalah hartanya.
Jagalah pula rumahnya, jika ia sedang bepergiaan.
Jadilah ibu yang baik untuk anak-anaknya.
Jadilah sekolah pertama yang baik untuk anak-anaknya.
Dan yang terpenting, jangan pernah kau menceritakan kelebihan perempuan lain dihadapan suami mu.
Laki-laki mudah tergoda. Tak inginkan, suami mu tergoda oleh perempuan lain
hanya karena mendengarkan kelebihan perempuan itu dari dirimu sendiri?
Lebih lagi, kalian berdua adalah dua kepribadian yang berbeda. Mempunyai dua prinsip yang berbeda pula. Sudut pandang yang berbeda. Pemikiran yang
berbeda. Karena perbedaan itu, kalian disatukan untuk menyatukan perbedaan yang ada.

Teman, akan kau temukan berbagai hal yang belum kau ketahui pada diri suamimu.
Jangan jadikan itu sebuah pertengkaran hebat dalam rumahtangga mu.
Ketidakcocokan? Bukankah kalian berdua adalah beda? Satukan ketidakcocokan itu.
Pertengkaran kecil tak mengapa.
Bukankah dalam masakan harus ada bumbunya?
Pertengkaran kecil adalah bumbu dalam cinta.
Tidak teman, aku hanya sekedar tahu.
Sedikit mengetahui dari kisah teladan para shahabiyah memperlakukan suami-nya-, aku hanya mengetahui sedikit dari yang diajarkan agama kepadaku.

Kau tahu kan, aku belum menikah?

Aku pun belummelalui fase yang kusebutkan tadi. “semoga aku pun bisa secepatnya
menyempurkan agama”.

Teman, hanya ini kado dari ku. Tak terlalu mewah. Semoga saja kau menyukainya.

Baarakallahu laka wa baraka ‘alaika wa jama’a bainakuma fii khair.

(Gorontalo, 26 Mei 2014)

Ukhtina Bulan Sabit
Febby mokodompit

Posted from WordPress for Android

Cerita Anak Ma’had #part 2

Pesantren….hmm…6 tahun hidupku kuhabiskan di sini – pesantrenku.
Di sinilah tempat di mana aku menyapa hidayah, mendapatkan banyak pelajaran, sahabat dan mencari jati diri.
Masa masa yang seringkali aku rindukan.
Dan terkadang menyayangkan tidak memanfaatkan baik baik masa nyantri ku dulu.

Tulisan ini tidak sengaja aku rangkai lantaran tadi membuka buka kembali pelajaran zaman nyantri dulu.

image

Saya terkenang beberapa hal yang jarang terjadi selain di pesantren

1. Laki laki itu spesies langka
Secara seasrama perempuan semua, hatta guru gurunya. Kalaupun Ustadz yang mengajar, di balik hijab. Yang namanya melihat laki laki, sebulan sekali pun belum tentu. Kedapatan mengintip, siap siap saja untuk di hukum, atau minimal merasakan akibatnya, seperti susah menghafal karena ma’shiat.
Alhamdulillah, ana pribadi merasa bersyukur, masa masa puber di habiskan di pesantren, dan dibiasakan untuk ghadul bashar.

2. Mandi dengan waktu terbatas
Sebagaimana umumnya, perempuan identik dengan mandi lama, entah di dalam luluran, nyabun berkali kali, lemah gemulai cara mandinya, jika di pesantren, maka mau tidak mau harus berubah. Secara 1 kamar mandi bisa sampai 10 orang, sedangkan waktu bersiap sebelum ta’lim hanya sekitar 2 jam, jika satu orang saja bisa setengah jam atau bahkan sejam, kapan selesainya. Walhasil, waktu mandi pun di jatah, 7 menit perorang, kalau pengen agak lamaan, silahkan mandi sebelum subuh atau sebelum teman teman lain bangun.

3. Makan berjama’ah
Makan berjama’ah yang di maksud, bukan makan bersama tapi piring masing masing. Makan berjama’ah di sini, makan berjama’ah senampan dengan beberapa orang. Ini dalam rangka mencontoh sunnah nabi solallaahu alaihi wasallam,mengharap berkah Allah, dan mempererat rasa solidaritas dengan sesama akhwat lainnya.
Jika baru pertama kali, terkadang agak kaget, karena cara makan orang yang berbeda beda. Di sini pula hendaknya kita menerapkan adab adab makan, seperti mengambil dari yang terdekat dari sisinya, duduk sunnah ketika makan agar tidak menyempitkan teman lainnya, tidak berbuat yang membuat teman lain berkurang selera makannya, seperti bunyi mengunyah, tidak berbicara saat mengunyah dan lainnya.

3. Tidur Berjama’ah bagaikan di bangsal
Jangan mengira tidur berjama’ah maksudnya bareng bareng, tidur di masing masing tempat tidur yang di sediakan, dan bertingkat 2, seperti pesantren modern lainnya. Tapi ini, kasur kasur yang di hamparkan, dan kelambu besar, yang muat 10 sampai 12 perkelambu. Dan yang serunya lagi, setiap hari teman tidur kita di rolling, jadi ga sama itu itu saja. Di sini kesabaran teruji lagi, bagi orang orang yang tinggi rasa sensitifnya saat tidur, dari suara suara ngigau, ngorok, bahkan geraka gerakan tak terduga dari teman tidur xixixi.

4. Aturan Ketika di Telfon
Sebagian orang mungkin agak kaget, di telfon saja, di awasi segitunya. Ternyata walau agak streng, tapi peraturan ini bertujuan, karena pengalaman beberapa kali kecolongan bukan pihak keluarga yang menelpon, kelamaan di telfon sehingga teman lain tidak mendapat kesempatan di telfon keluarganya, hingga di telfon selain orang tuanya dengan maksud mempengaruhi si santri  dengan pengaruh pengaruh jelek.
Sehingga, di tetapkan peraturan di telfon, seperti hanya boleh 15 menit, di awasi selama menelfon oleh ustadzah, tidak boleh di telfon kecuali orang tua, dan hanya boleh 2 pekan sekali.
Walau teekesan agak keras, dengan seperti ini kita juga di latih agar lebih konsentrasi dalam menuntut ilmu, karena biasanya, jika kelamaan di telfon, otomatis banyak obrolan yang tidak terlalu penting di tahu, sehingga menganggu konsentrasi belajar karena kefikiran. Jika membaca kisah kisah para ulama, banyak di antara mereka yang ketika menuntut ilmu bertahun tahun tidak berhubungan dengan keluarganya, sampai sampai tidak tahu jika ada kerabatnya yang meninggal, sehingga mereka sama sekali tidak terfikirkan kecuali hanya fokus ke Ilmu saja.

Sampai di sini dulu, cerita tentang anak Ma’had, insya Allah di lanjut di lain kesempatan.

Posted from WordPress for Android

Perhatianmu Kebahagiaanku ♥

Bahagia itu tergantung bagaimana kita memaknai maksud dari bahagia itu sendiri.

Ada yang merasa bahagia jika materi berkecukupan, atau punya kedudukan.

Ada juga yang cukup bahagia walau sederhana, semua itu kembali ke pandangan masing masing.

Kebahagiaan dalam rumah tangga sendiri, jika pasangan suami isteri saling menyayangi, perhatian dan pengertian.

Kebahagiaan juga bisa bangkit kembali, dari kejutan kejutan kecil perekat cinta.

Tak harus mahal, yang terpenting berkesan.

Terlebih jika tepat sesuai selera dan kebutuhan pasangan.

Terkadang lewat di beranda, status status para isteri, yang menceritakan bahagianya mendapat kejutan kejutan manis.

Ada yang menceritakan, tak terlalu peduli dengan masalah kecantikan, tetiba sang suami pulang pulang membawa hadiah satu set perlengkapan kecantikan, dari ujung rambut ke rambut.

Ada yang menceritakan lagi capai capainya sehatkan beberes rumah, ngejar anak anak untuk di suapin, tetiba suaminya pulang membawa jus kesukaan isterinya.

Ada yang di hadiahi buku resep, dan buku buku yang berhubungan dengan kewanitaan.

Saya jadi terkenang dengan abiy, beliau juga selalu memberi kejutan kejutan tak terduga, untuk isteri dan anaknya.

Sehingga tersisip harapan kelak mempunyai suami seperti aby. Alhamdulillah pilihan orang tua selalu berusaha untuk yang terbaik bagi anaknya. Sedikit banyak, kuhadapati sosok abi pada dirinya.

Kejutan kejutan kecil tanpa diminta yang membuatku  terharu.

image

Jus wortel buatan si dia

Handbody, rujak, es teler, pangsit, di buatkan juice, di masakkan, bahkan pujian pujan manis dan empatinya menurutku itu sudah hadiah buatku.

image

Rujak ice cream jogja, tapi bellinya di makassar

Semoga Allah selalu memberkahi keluarga kecil kami.

Posted from WordPress for Android