Tentang Suami

image

Bismillaah

Tentang suami

Tidak ada yg bisa menjamin suami kita akan terus setia pada kita.
Mau dibuntutin.
Mau tiap saat dicek hpnya.
Mau didatengin ke kantor atau kemanapun.
Segala cara dilakukan spy bisa memantau suami tetap tidak bisa.

Suami bukan milik kita.

Yg bisa kita lakukan hanyalah menjaga diri kita.
Jaga diri kita spy berbakti sebaik2nya.
Jaga diri kita spy senantiasa taat pd Allah.
Maka Allahlah sebaik2 penjaga.

Untuk suami,
Kita semangati supaya selalu taat pd Allah.
Dan hanya bisa doakan spy Allah senantiasa menyayanginya.
Tanda Allah sayang maka Allah akan mudahkan suami kita taat pd Allah.

Allah yg akan menjaga mata, hati, lisan, dan perbuatan suami kita.

Kita tidak bisa mengontrol apa saja yg suami kita pandang.
Apa saja yg suami kita rasakan.
Apa saja yg suami perbuat.
Tapi kita bisa mempercayakan smua itu pd Allah.

Setiap suami akan berangkat kemanapun.
Ucapkan doa dlm hati.
Kecup dahi dan matanya.
Elus dadanya.
Seolah kita berkata :
Saya titipkan smua ini pd Allah.
Jagalah suami hamba dimanapun beliau berada.
Sungguh saya mencintainya krn Mu.

Juga doa2 di waktu lain yg mustajab.

Jikapun suami trnyata melakukan hal2 yg dibenci Allah.
Sungguh Allah lebih tau yg terbaik bagi setiap hambaNya.
Mungkin saat itu Allah jadikan suami kita sbg ujian.
Dan ingat lagi kisah Asiyah istri Firaun, bahwa masuk surga tidak harus bersyarat punya suami soleh.

Begitu pula sebaliknya, jika kita Allah karuniai suami baik dan soleh. Ujian untuk bersyukur lebih besar lagi.
Artinya harus makin taat pd Allah.
Jika istri tidak taat, ingat Nabi Luth dan Nabi Nuh alaihissalam tetap masuk surga meskipun istrinya tidak.

Really note for my self.
Berbakti masi kurang.
Katanya bersyukur tapi tak nampak dlm amalan.

Barakallaahu fiikum
#repathmbaNurifchah #repathmbagati #repathmbabunga

One thought on “Tentang Suami

Leave a comment