Salon Muslimah dekat rumah

IMG_8564-8.JPG
(Gambar brosur di atas masih kurang lengkap paketnya, lengkapnya brosur di salon langsung )

Setelah setahun lebih akhirnya kembali menginjak salon, hihi. Kebetulan ada salon baru khusus muslimah dekat rumah.
Tempatnya lumayan aman untuk akhowat, karena beberapa salon dekat rumah walaupun terpampang nyata khusus “perempuan”, agaknya kurang aman untuk akhwat. Seperti pintu dan jendela besar dari kaca tembus pandang langsung ke dalam, dan para pegawainya yang belum berjilbab sehingga bermudah mudahan buka tutup pintu walau ada akhowat di dalam. Malah pernah, dengan teledornya pegawai salon memasukkan sales produk salon, ke dalam salon T.T.
Continue reading

Cerita Di Balik Dauroh “Indahnya Persaudaraan”

image

Di jepret untuk kenang kenangan :p kartunya hilang, setidaknya masih ada gambarnya

Banyak kejadian dan pengalaman pengalaman indah yang terkadang terlupa atau bahkan hilang begitu saja, berbeda jika di tulis, suatu saat, malah mengingatkan dan terkenang kembali dengan kejadian kejadian yang pernah di lalui.

Begitu juga dengan ceritaku hari ini, cerita di balik dauroh. Tepat nya hari ahad 14 juni kemarin.

Jika sebelumnya, seringnya jadi peserta dauroh, kali ini sedikit lain, panitia *walaupun panitia pasif haks haks. Walaupun begitu, ana jadi tersadarkan peran para panitia yang jarang teringat, karena mereka kita bisa merasakan duduk manis menyerap ilmu. Merekalah, yang mengumpulkan dana, sedikit sedikit rapat, menyebarkan pamflet, dan hal hal remeh seperti sesekali memperbaiki mike pemateri, agar tetap jelas terdengar oleh para peserta, sampai bersih bersih sampah pun juga para panitia, dan itu mereka kerjakan dengan sukarela, sampai mereka sendiri tidak bisa duduk manis dan fokus menyerap ilmu, di karenakan mendahulukan kenyamanan para peserta, bayangkan kacaunya tanpa mereka, semoga Allah membalas mereka dengan kebaikan yang banyak.

Ana terharu, kemarin sempat di masukkan menjadi anggota panitia *menjadi pengalaman baru, dan gabung dengan sebuah grup di whats ap, nama grupnya “Tempat Nongkrong Panitia” *keren kan :p.
Melalui grup itu, ana tau hasil hasil rapat para akhwat, walau tak sempat mengikuti satu rapat pun, seperti tugas tugas dan kelompok.

Dari sekitar 50 orang panitia akhwat, ana masuk kelompok C, dan di pertemukan dengan solmedku, Hafidzoh dan Khonsa *peluk jauh :p.

Bismillah.
Pemberitahuan Kepada Kelompok TiM 15 .
yg ditugaskan bagian Tangga
terdiri dari 15 orang ..

✒KETUA : Ummu Ahmad
✒ WAKIL : Ummu Imam
✒ ANGGOTA :  13orang . (Dibagi menjadi 3 kelompok)

✏ Kelompok 1
*Rifa
*Jannah
*indah
*safira

TUGAS :
✒ mengarahkan ummahat ke kelompok A dan di serahkan ke ketuanya (ummu salamah Dan kawan2nya)
✒ Mengawasi anak2 yang berada di balkon dan di tangga

✏ Kelompok 2 :
*Najiyyah
*Risma
*Rahmah
*um.Zubair

TUGAS :
✒ mengarahkan akhwat ke kelompok B dan diserahkan ke ketuanya ( salma dan kawan2nya)
✒ mengawasi anak2 yg berada di balkon dan tangga

✏ Kelompok 3
*Hafidzah
*faqihah
*Zaenab
*khonsa

TUGAS :
✒ Mengarahkan ummahat ke kelompok C dan di serahkan kepada ketuanya (astry dan kawan2nya)
✒mengawasi anak2 yang berada di balkon dan tangga ..

Diharapkan para panitia datang pada pukul 9.00

TTD
PANITIA TIM 15

Lanjut cerita, di Al Markaz….

image

Kira kira jam 10 pagi, ana dan kakak ana, sampai dimasjid Al Markaz.

Sesuai dengan kesepakatan akhowat di WA, ana juga serba hitam hitaman. Dan hari itu, ana pakai cadar lepas, hadiah dari seorang ummahat yang katanya untuk ana pakai saat dauroh nanti terharu *hikss. Di saat kebetulan ana masih mencari cari yang menjual cadar lepas dan berpurdah panjang, ada yang mengirimkannya dalam bentuk hadiah *semoga Allah melancarkan segala urusannya.

Saat di Al Markaz, ana sempat kebingungan, mau masuk lewat mana, karena kebetulan selain di ramaikan para ikhwan dan akhowat, juga ramai dengan acara pernikahan saat hari itu.

Awalnya ana di minta untuk mengekor ke akhowat, tapi masalahnya, para akhowatnya juga kayak orang bingung. Akhirnya, ana di antar. Sebelumnya kami nitip sandal dulu, dan kartunya di pegang kakak ana.

Sesampainya di lantai 3, ana sedikit kaget, cuma melihat 3 orang ummahat, dan selebihnya para ikhwan yang baru mau masang hijab. Sedikit panik dan salting tentunya, ana calling khonsa,yang ternyata sudah datang sedari tadi dan juga di lantai tiga. Ternyata mereka di tangga sebelah kiri, dan di situlah para akhowat berkumpul, pantas ana ga liat siapa siapa, karena ana di tempat lalu lalangnya panitia ikhwan *hadeuhhhh. Setelah ana bertemu dengan khonsa dan hafidzoh, dan sedikit melepas kangen :p, kami mulai membicarakan tugas kami nantinya, dan sebelumnya kami mesti memasang beberapa kertas peringatan, seperti, “Harap Tenang”, “Jagalah Kebersihan”, “Jaga Anak Anak”, dan lain lain.

Setelah para peserta berdatangan, kami mulai
Menempati posisi masing masing, Ana, Hafidzoh, dan Khonsa di ujung tangga, bertugas mengarahkan ummahat dan akhowat ke panitia yang memakai kartu berwarna biru, untuk di atur duduknya bershof shof agar lebih rapi dan mudah. Dan itu tidak semudah yang di bayangkan, sampai sampai selesai dauroh, ana membaca status seoran panitia akhwat, “mengatur anak TK masih lebih mudah dari mengatur akhwat dan ummahat”. Karena kita harus lebih berhati hati, dan tidak terkesan sok mengatur.

Sampai Muhadhoroh berlangsung, para panitia belum juga duduk, karena masih menyambut para peserta yang terus berdatangan.

Hingga adzan Dzuhur, para peserta masih terus berdatangan, dan masih sedikit kurang teratur shof shof majelisnya. Akhirnya, di sepakati, ba’da sholat saja, baru benar benar di rapikan.

Ba’da Dzuhur

Muhadhoroh kembali di lanjutkan, dan panitia kembali bertugas, mengarahkan para peserta untuk bershof shof. Tiba tiba, ada seorang ummahat naik membawa anaknya yang lagi memegang balon boneka, dan di lihat oleh ketua panitia akhwat, kebetulan Ana dan Hafidzoh yang ada di depan beliau, Kami di minta untuk menegur ummahat tersebut, “kasi tau dulu itu yang bawa balon, di sembunyikan atau di letuskan saja”, Ana dan Hafidzoh saling berpandangan, karena segan dan bingung juga, dan setelah di desak, akhirnya kami memberanikan diri ke ummahat tersebut sambil dorong dorongan. Berhubung Ana lebih tua, akhirnya ana yang duluan bicara, dan berusaha sehalus mungkin, “afwan umm, tadi diliat ki ummu fulan, bede’ tolong balonnya di sembunyikan dulu biar nda diliat anak yang lain” Hafidzoh juga ikut menimpali “iye um, di sembunyikan bede dulu”, tak terduga ummahat tersebut berubah rona wajahnya, dan sambil bilang “ya itumi juga, karena penjualnya depan masjid, jadi diliat anak anak, maumi bagaimana, saya ini tadi lagi mencatat, anakku minta di belikan balon, ini turunma belikan, naikma, nda lengkapmi juga catatanku *sambil melihatkan bukunya”, Ana dan Hafidzoh, merasa serba salah, dan kemudian untuk kedua kalinya, meminta maaf lagi “oooh iyee um,afwan di um” *sambil beranjak berdiri.
Tak lama kemudian, ternyata ummahat tersebut mengemasi barangnya, dan pergi. Sebelum turun, beliau sempat berkata ke salah seorang panitia, “itu juga anak lain diliat, saya ini kodong datang jauh dari Mar**s, baru begini bla bla”. Deghhhhh…..rasa bersalah, bingung, dan sedih bercampur saat itu, sampai pengen nangis, tatap tatapan dengan Hafidzoh, kemudian kami saling menenangkan,  mungkin ummahatnya lagi sensi atau cara menegurnya harus lebih halus lagi.

Kami kembali melanjutkan tugas, angkat makanan dan karpet dari lantai 2, sampai bagi bagi kantong plastik untuk tempat sampah. Walau sudah di usahakan demikian, ternyata kesadaran masalah buang sampah pada tempatnya masih minim, padahal kalau di fikir, perempuan itu identik dengan bersih, dan juga ini di masjid, bukan sembarang tempat. Setelah selesai Tabligh Akbar jangan dikira,masih banyak sampah berserakan. Tapi ana akui, ini sudah jauh mending di banding tahun sebelumnya, karena sama sekali tidak ada antisipasi bagi bagi kantong plastik, sampai sampah sampah makanan kotak dan nasi nasi terhambur di mana mana, belum lagi air tumpah di mana mana, serasa bukan Masjid.
Tahun ini, Alhamdulillah sudah lebih mending, walau kata zaujy, ada teguran dari panitia ikhwan karena masih banyak sampah tersisa, panitia nya sudah pada kabur. Padahal sebenarnya, saat akhwat akhwat sedang ngumpulin sampah, nyapu dan ngepel, tiba tiba panitia ikhwannya sudah naik membereskan hijab dan speaker, jadi akhowatnya pada kabur :p.

Dan selain tugas mengarahkan para peserta untuk duduk bershof shof, kelompok kami juga bertugas menjaga anak anak yang main di balkon bagian kiri.

image

Balkon Masjid

Dan seperti yang di duga, kami sesekali panik, gegara beberapa anak manjat di pagar, lari larian dan di khawatirkan jatuh. Akhirnya, kami mendengarkan Muhadhoroh di balkon, sambil menikmati anbin sepoi sepoi.

Ba’da Ashar
Muhadhoroh kembali di lanjutkan, dan Alhamdulillah situasi dan kondisi aman terkendali, sehingga memungkinkan kami untuk mencatat, dan sesi terakhir ini membahas tentang “Perkara Perkara Yang Merusak Ukhuwah”.

Menjelang pulang
Muhadhoroh selesai kira kira jam 17.25 WITA, para peserta mulai pulang dan memadati tangga, sedang para panitia, bersih bersih sampah sampah yang berserakan, belum juga selesai, para panitia ikhwan seksi perlengkapan naik, dan beres beres, mengharuskan para akhwat mau tidak mau untuk menyingkir.

Tidak sesuai dengan rencana, Ana, Hafidzoh, dan  Khonsa, harus merelakan Hafidzoh pulang cepat dengan rombongannya, padahal niatannya, kami bertiga pengen foto kaki bertiga, untuk kenang kenangan. Akhirnya, berdua saja dengan Khonsa’, dan pada akhirnya kami juga berpisah di tempat parkir.

image

Dauroh ini akan menjadi kenangan tersendiri buat ana khususnya.

Posted from WordPress for Android

Tempat Tidur Bersih Untuk Tidur lebih Nyaman

Kebanyakan orang menganggap dengan rajin mengganti sepray sudah cukup menghalau berbagai kuman dan bakteri di kasur.
Padahal teekadang yang jadi masalah adalah kasur itu sendiri, bukan sepraynya.
Kasur yang sudah lama ga dibersihkan bisa berubah menjadi tempat kembang biak favorit mahkluk seperti kuman dan bakteri. Ini diakibatkan lembab yang disebabkan berbagai jenis cairan seperti keringat, noda dari makanan, atau rembesan sisa air dari handuk yang diletakkan di atas kasur, hal-hal tersebutlah yang membuat kuman dan bakteri atau bahkan jamur tumbuh subur di kasur. 

Ini tips tips mudah untuk membersihkan tempat tidur

1. Rajin mengganti sepray, minimal 2 pekan sekali.

2. Mencuci dan Menjemur Bantal
Bantal ini paling krusial di antara semua, karena tempat kepala berbaring, yang mana ketombe, iler, keringat, nempel semua, membuat kuman dan bakteri tumbuh subur, terkadang menjadi penyebab jerawat.
Mencucinya cukup sebulan sekali. Dan menjemurnya minimal 2 pekan sekali, terasa sekali, bantal yang sudah di jemur kering dan mengembang, di banding bantal yang ga di jemur, lembab dan berat.

image

3. Membersihkan Kasur
Jika kasur kapuk atau busa, di sarankan di jemur, dan sesekali di pukul pukulkan sapu lidi.
Kalau spring bed agak susah jika di jemur, cukup di vacum cleaner.
Vacuum cleaner mampu mengangkat debu, sel-sel kulit mati, dan partikel-partikel kecil lainnya yang menempel di seluruh permukaan kasur.
Lakukan hal ini setidaknya dua minggu sekali. Atau  sebulan sekali juga tidak masalah.

image

Jangan lupa, bagian belakangnya juga di vacum, terkadang penyebab bersin bersin dari sini

image

4. Sesekali posisi tempat tidur di ubah ubah, dan di bersihkan kolongnya.

image

Before

image

After

5. Memasang sepray dan menata bantal sesuai selera.
Misalnya sesuai warna kesukaan atau cara menata bantal yang di variasi

image

Atau

image

6. Agar lebih rapi dan tidak berdebu, kepala ranjang di lapisi kain, supaya lebih mudah membersihkannya.

image

Before

image

After

7. Membersihkan tempat tidur
Sebagaimana yang di ajarkan Rosulullah solallaahu alaihi wasallam
Membersihkan tempat tidur sebelum tidur adalah salah satu bagian dari sunnah maka bersihkanlah tempat tidur menggunakan kain yang bersih dengan cara mengibaskan pada tempat tidur sembari mengucapkan ‘bismillah’ seperti dijelaskan dalam hadist Rasulullah Solallaahu alaihi wasallam :“Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.”
(Hadist Riwayat Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050).

Sekian tips mudah agar tempat tempat tidur nyaman

Posted from WordPress for Android