Dauroh Sidrap 2014

🔊💿AUDIO TERBARU : REKAMAN TABLIGH AKBAR SIDRAP (HARI-1)💿🔊

🔵1. Al-Ustadz Lukman Jamal, Lc
Materi : Pedagang dan Petani Sukses
Link Download : http://is.gd/0LcAxd [27,8 MB]

🔵2. Al-Ustadz Khidir M. Sunusi
Materi : Taushiyah Umum (Uraian Perdagangan Dalam Islam)
Link Download : http://is.gd/YZ7t9K [9,7 MB]

🔵3. Al-Ustadz Salman Mahmud
Materi : Perkara-perkara yang Memalingkan Seseorang dari Al-Haq (Ash-Showarifu ‘Anil Haq)
Link Download : http://is.gd/49Cymz [23,5 MB]

🔵4. Al-Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi
Materi : Taushiyah Umum (Orang-orang yang berhak mendapatkan Surga)
Link Download : http://is.gd/ddpBd9 [11,2 MB]

🚩Properti File : MPEG Layer 3 Audio File 32 Kbps

🔰WA Radio As-Sunnah Sidrap🔰

Hujan…

Hujan…

Sebelumnya Aku sangat membenci hujan..
Hujan itu kuanggap pengganggu
Hujan itu hanya membuat sakit
Dan membuatku merasa melankolis..
Karena dingin yang menusuk kulitku..
Membawaku kembali kemasa yang tak kuinginkan..

MEMAAFKAN, MERELAKAN, MELUPAKAN

Bismillahirrahmanirrahim…..

Ibroh hari ini dari percakapan dengan seorang kawan: sesungguhnya hidup dalam dendam itu capek dan bikin rugi..

Memendam dendam dan sakit hati terus menerus itu sama saja seperti meminum racun, tapi berharap orang lain yang mati.

Bila kita beriman sepenuhnya pada qadha’ dan qadar juga adanya yaumul hisab, maka tak perlu mendendam.

Bukankah segala yang menimpa kita, baik maupun buruknya.. adalah ketentuan-Nya? Sesuatu yang tak akan terjadi tanpa izin Allah..

Aku dan Hujan…

Hujan deras pertama di November 2014 ini, membawaku bernostalgia dengan banyak kenangan.

“Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS. Qaaf [50] : 9).

Allaahumma shoyyiban naafi’an..

Biarkan hujan menyapa bumi. Biarkan ia turun sebagaimana ia ditakdirkan.
Jangan kau cela.
Pun biarkan cinta menyapa hatimu. Barangkali ia dapat melembutkan kerasnya batu.

-BulanSabit-

Kawan Yang Tak Akan Menjadi Lawan

Seorang hamba, siapapun dia, pasti membutuhkan orang lain sebagai kawan hidupnya. Karena manusia diciptakan sebagai makhluk lemah yang sangat bergantung dengan bantuan sesama.
Semenjak pertama kali ia terlahir dan menghirup nafas di dunia, lalu tumbuh berkembang menuju kedewasaan hingga jasadnya terbujur kaku di liang kubur, seluruh proses kehidupan itu mesti dijalaninya bersama orang lain.